Belajar memang bisa dari siapa saja, termasuk untuk mempelajari bisnis dan investasi. Ada yang belajar secara resmi dengan mengikuti sekolah bisnis, tetapi kita juga bisa belajar secara non-formal. Belajar secara non-formal bisa dengan mengamati keluarga kita yang pebisnis, atau dengan mengenal dan memiliki mentor yang dapat menunjukkan jalan yang terbaik menurut pengalaman mereka, atau kita juga dapat memilih mentor yang merupakan investor kelas dunia meskipun mereka tidak secara langsung mengenal dan secara langsung berdiskusi dengan kita.
Lo Kheng Hong adalah salah satu contohnya. Dengan belajar dari mentor tidak langsungnya yaitu Buffett, ia dapat ikut merasakan profit yang sangat signifikan dari berinvestasi di pasar saham tanpa harus dimentor secara langsung oleh sang “Oracle of Omaha” julukan Buffett.
Lalu mengapa Warren Buffett – lah yang dijadikan oleh pak LKH sebagai panutan untuk mempelajari investasi? coba kita sedikit kulik pada artikel ini. Semoga bermanfaat.
Mengapa Warren Buffett adalah investor terbaik abad 20?
Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa Buffett adalah investor terbaik yang pernah ada terutama di abad 21, berikut beberapa alasannya :
1. Memiliki track record pertumbuhan aset bersih 20% per tahunnya, selama hampir 60 tahun, tanpa menggunakan leverage (hutang berbunga) yang signifikan.
Memang beberapa investor memiliki tingkat pertumbuhan aset tahunan yang lebih besar seperti
– Peter Lynch 13 tahun dengan 29% annual growth
– Jim Simmons 20 tahun dengan 40% annual growth
Tetapi untuk mendapatkan pertumbuhan dengan nilai lebih dari 15% selama kurun waktu lebih dari 40 tahun, adalah sangat amat sulit untuk dilakukan.
Dengan pertumbuhan 20% selama kurun waktu 60 tahun, maka uang senilai Rp 100 ribu akan menjadi sekitar Rp 2,2 miliar. Insane return! next ….
2. Cara Investasi Buffett sangat mudah untuk dimengerti dan paling memungkinkan untuk dipelajari dan dipraktekkan oleh investor lain, bahkan meskipun orang tersebut bukanlah orang dari background finance.
Beberapa dari pengikut Buffett bahkan sudah dapat dikatakan sebagai guru investing bagi banyak investor lain seperti Bill Ackman, Mohnish Pabrai, Tom Gayner, Chuck Akre, Tom Russo, Seth Klarman, Li Lu, Joel Greenblatt dan yang paling terkenal dari Indonesia, Lo Kheng Hong.
3. Warren Buffett adalah satu – satunya 10 orang terkaya di dunia yang tidak menciptakan produknya sendiri.
Jika kita melihat kepada beberapa orang penyandang status sebagai orang terkaya. Hampir semuanya adalah seorang founder (pendiri perusahaan) seperti Elon Musk (Tesla), Jeff Bezos (Amazon), Bill Gates (Microsoft), Larry Page (Google & Youtube). Dalam kasus Buffett, perusahaannya Berkshire Hathaway adalah perusahaan yang ia beli dari pemilik aslinya, yaitu Seabury Stanton di sekitar tahun 1965.
dan fakta ini bukan menunjukkan bahwa Buffett inferior dibandingkan orang terkaya lain, justru hal ini menunjukkan keahlian utama Buffett adalah sebagai investor, bukan sebagai pencipta produk.
4. Buffett adalah seorang guru dan mentor yang sangat baik dan efektif
Sebagai orang yang sangat suka melakukan sharing terutama kepada anak muda, Buffett tidak hanya bercerita tentang bagaimana cara mendapatkan uang dengan berinvestasi, tetapi menunjukkan kepada dunia bahwa memiliki karakter yang baik akan sangat membantu menjadikan kita investor yang baik
seperti contohnya tentang kemandirian berpikir, kesabaran, kesederhanaan, kejujuran (agar dipercaya orang dan akhirnya orang senang berbisnis dengan kita), ketekunan dan juga pemikiran “low expectancy”.
Semua ilmu yang dibagikan oleh Buffett kepada banyak orang selalu dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sangat mudah dicerna, tidak pernah menggunakan jargon – jargon yang sulit untuk dimengerti, apalagi menggunakan rumus – rumus yang rumit. Dan yang terpenting, Buffett selalu dapat menyederhakan sebuah ide rumit, agar dapat dicerna dengan mudah dan cepat oleh hampir semua orang.
Conclusion
Tidak heran mengapa banyak orang (termasuk saya) yang ingin belajar dari Buffett, cara yang sudah terbukti, replicable dan penjelasan yang sangat mudah untuk dicerna, tentu tidak salah jika banyak orang menyebutkan Buffett adalah investor terbaik abad 20. Acara rapat pemegang saham tahunan yang diadakan, yang sering kali dihadiri oleh lebih dari 40.000 pemegang saham yang datang dari seluruh dunia, merupakan bukti pendukung tentang status Buffett sebagai “Oracle of Omaha”.
13/7/23
01.18 am
Tag: investasi untuk pemula
80% keberhasilan investasi saham ditentukan saat kita menemukan hal ini
Sebagai salah seorang yang sangat suka untuk mempelajari hal baru ( beberapa hal, tidak hanya investasi ), penulis menyadari dengan jelas bahwa ada 2 hal yang mempengaruhi secara signifikan keberhasilan kita dalam menguasai sesuatu adalah ada / tidak nya role model ( panutan ) dan apakah role model yang kita pelajari capable dan sejalan dengan tujuan pembelajaran kita.
Contohnya, penulis memiliki hobi olahraga tenis, dan karena pelatih tenis ( role model ) itu feenya tidak murah dan penulis memang benar – benar mulai dari 0 ketika mulai belajar bermain tenis, maka penulis dengan 2 orang temannya memilih untuk berlatih sendiri. Kita sewa lapangan sendiri, membeli 6 bola baru dan raket tenis baru ( tanpa mengetahui raket ternyata ada jenisnya ) dan mulailah kita bermain.
Hal yang tidak terpikir adalah, berbeda dengan olahraga bulu tangkis di mana seburuk – buruknya kita sebagai pemula kita pasti bisa memainkan olahraga bulu tangkis, pada olahraga tenis sekali kita salah memukul bola maka bola tersebut akan terlempar jauh dan untuk hanya mengambil kembali bolanya saja membutuhkan waktu yang banyak ( malah gak jadi latihan tenis )
Belum lagi ternyata permainan tenis ternyata sama sekali tidak mirip dengan bulu tangkis ( asumsi awal penulis karena sama – sama menggunakan raket, not so smart assumption ), tenis ternyata lebih mirip golf atau baseball yang menggunakan _swing_ lebih daripada _slap_ ( memukul shuttlecock bulu tangkis tidak membutuhkan awalan posisi raket ). Intinya adalah karena kita tidak memiliki role model sebagai contoh, maka pembelajaran yang kita lakukan sangat tidak efektif, dan juga menghabiskan waktu, tenaga dan biaya
Lalu pertanyaan kedua yang harus dijawab mengenai role model adalah apakah role model tersebut punya kemampuan yang kita butuhkan dan apakah kemampuan tersebut sesuai dengan apa yang ingin kita pelajari. Contohnya, penulis tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan jika menggunakan jasa pelatih terbaik tetapi di olahraga bulu tangis, padahal skill yang ingin dikuasai adalah tenis. Oleh karena itu, kecocokan antara kapabilitas role model dengan kebutuhan kita adalah krusial.
Oke lalu apa hubungannya dengan berinvestasi ?
Keberadaan role model ( tidak harus mentor riil, Benjamin Franklin pun bisa kita jadikan role model ) adalah krusial pada saat kita ingin mempelajari apapun, termasuk dalam investasi saham. Kecuali kita adalah orang yang berbakat sejak lahir, adanya role model akan sangat membantu kita dalam mempelajari bagamana proses untuk menghasilkan suatu keputusan yang baik.
Kemudian, role model yang kita amati harus memiliki prinsip yang senilai dengan kita. Contohnya, tujuan utama penulis mempelajari investasi adalah untuk melawan inflasi dan mencapai kebebasan finansial dalam jangka panjang. Oleh karena itu, semua role model yang memiliki idea untuk quick profit dari investasi jangka pendek namun dengan risiko yang tidak dikontrol akan tidak cocok dengan value yang penulis cari
dan yang terakhir dan sangat penting adalah kita mengerti bagaimana melakukan cara untuk mengenali keberhasilan investasi yang dimiliki seseorang, sehingga kita bisa membedakan manakah yang merupakan real “role model” dan yang mana “fake guru” ( yang pasti di sini adalah penulis tidak memposisikan diri sebagai role model, penulis di sini adalah sama dengan posisi para pembaca yaitu sebagai pembelajar yang ingin terus menjadi pengusaha dan investor yang lebih baik ). Hasil amatan penulis dalam menemukan real investor role model adalah sebagai berikut :
- Role model yang ideal tidak memamerkan keberhasilan 1 atau 2 kali saja, karena informasi sebagian tidak memberitahukan kepada kita apakah hasil dari keputusan tersebut berasal dari proses yang baik atau hanya merupakan kebetulan. Apalagi orang tersebut “berusaha” untuk mempengaruhi kita untuk hanya melihat keberhasilannya saja. Role model yang baik memberikan informasi kepada kita secara keseluruhan, bukan hanya memberikan stockpick saja. Bahkan, menurut penulis investor – investor terbaik di dunia tidak pernah memberikan rekomendasi saham.
Jika kita pikirkan baik – baik, mengapa seorang Warren Buffett dan investor – investor terbaik di dunia tidak pernah memamerkan ( bragging ) keberhasilan mereka? Sebaliknya mengapa banyak fake guru yang kerap kali mempertontonkan prestasi mereka sendiri? Hal tersebut dikarenakan seorang Buffett cukup jarang melakukan kesalahan dibandingkan dengan keberhasilan yang dicapainya, sehingga jika ia melakukan kesalahan maka orang tersebut akan lebih mudah mengingatnya.
Sebaliknya ketika orang lebih sering mengalami kegagalan dibandingkan dengan keberhasilan, maka tentu ia dengan mudah untuk ingat dengan keberhasilan dibanding dengan kegagalannya. - Role model yang baik tidak memberikan target kepada performansi investasi diri mereka sendiri atau institusi yang mereka kelola. Mereka tidak terlalu memberikan perhatian kepada performansi bulanan atau bahkan tahunan. Hal ini disebabkan, jika seorang fund manager terlalu memperhatikan keberhasilan jangka “pendek”, tentu mereka akan sulit untuk memanfaatkan peluang jangka panjang yang tersedia. Mereka tidak terlalu mempedulikan relative return tahunan ( IHSG, LQ45, S&P500, IDX30 atau indeks lain ).
- Fokus utama role model yang baik adalah kepada absolute return, di mana satu – satunya yang diperhatikan oleh orang tersebut adalah capaian performansi rata – rata tahunan mereka dalam jangka panjang. Role model tersebut tidak akan mempermasalahkan apabila pencapaian mereka tertinggal dibandingkan dengan rata – rata tahunan investor atau fund manager lain dan tentu saja, mereka juga tidak mempermasalahkan apabila banyak sekali orang atau pihak yang mempertanyakan keputusan mereka.
Seperti pada tahun 2020 ini banyak orang yang mengatakan bahwa Buffett sudah kehilangan kemampuan investasinya karena tidak mau berinvestasi di sektor yang sedang naik daun. Tetapi jika melihat lebih panjang ke belakang, anggapan seperti ini sudah terjadi berulang kali, pada tahun 2008, 2000, 1987 dan pada tahun 1972.
Ketiga hal di atas inilah yang menurut penulis membedakan mana role model yang baik untuk kita pelajari dan sebaliknya. Role model yang baik ingin kita agar bertumbuh menjadi investor yang lebih baik, sedangkan fake guru selalu menginginkan kita untuk envy, ingin kita supaya mengikuti mereka, melebihi keinginan mereka untuk membuat kita menjadi lebih baik.
Mengapa penulis menulis artikel ini? yahh, mungkin karena sudah mulai jenuh dengan semakin banyaknya orang yang terjerumus dan kehilangan banyak uang, dikarenakan banyaknya aksi dari para pemain pencak silat di dunia investasi, yang di mana mereka sendiri mungkin tidak berinvestasi dengan cara yang mereka pakai
Pernah dengar influencer saham yang 90% investasinya di property bukannya di saham?
Ya, ada!
Sampurna Tanzil
28 Feb 2021
1.49 pm